Search

Friday, June 22, 2012

Pengalaman b2w hari ini

NOTE: dari bincang-bincang dengan teman-teman penggiat komunitas bike to work -- baik waktu menghadiri sarasehan b2w Korwil Jateng - DIY 16-17 Juni lalu, maupun dari obrolan dunia maya di web http://b2w-indonesia.or.id/ -- bike to work tidak secara otomatis diartikan sebagai bersepeda ke tempat kerja (saja), melainkan bersepeda kemana pun kita mengadakan aktifitas.


aku dan Snow White di sebuah jalan 'batik' di Solo

Pagi ini waktu menghadiri bincang-bincang buku "Perempuan Kopi" di kantor Kompas/Warta Jateng yang berlokasi di Jalan Menteri Supeno, aku naik Snow White -- my lovely folding bike, hadiah kakanda. Alasan utama, kebetulan di garasi, posisi Snow White yang paling mudah dijangkau dari pada Orange -- my lovely mountain bike -- maupun Austin -- my spirited folding bike. :-P Tanpa ragu aku bersepeda ke tempat diselenggarakan bincang-bincang buku karena pada tahun 2010 saat menghadiri rapat menjelang dilaksanakan talk show "Jalur Sepeda", aku lihat di halaman parkir kantor Kompas/Warta Jateng, ada tempat parkir khusus untuk sepeda.

Meski sesampai di kantor Kompas, tempat parkir sepeda sudah ada yang menempati, sang satpam dengan ramah menunjukkan space yang masih kosong di antara sepeda motor untuk tempat aku memarkir Snow White. Pengalaman pribadi selama ini, masih jarang lho satpam kantor-kantor yang dengan ramah menyapa seorang pesepeda.

Austin, my 'spirited' folding bike, ringannya membuat kita bakal mudah ketiup angin, :-P

Usai mengikuti bincang-bincang buku, sebelum meninggalkan ruangan yang dipakai, aku telah mengenakan helm, satu ciri khusus seorang pesepeda. Ternyata, helm-ku menarik perhatian seorang peserta bincang-bincang, hingga dia langsung menyapa, "Bike to work ya Mbak?" Oh well, memang di helm ada sticker kecil 'bike to work' sih.

Akhirnya kita ngobrol sejenak. Dia mengaku baru saja membeli sebuah sepeda gunung, dan sudah bergabung di grup b2w Semarang, meski belum pernah ikut kegiatan yang kita adakan bersama-sama. Karena kebetulan dalam waktu dekat b2w Semarang tidak menyelenggarakan acara gowes bareng, maka ketika dia bertanya, "ada acara apa dalam waktu dekat?" aku ga bisa menjawab. :D

Kemudian dia bertanya, "Di grup mas Tri menulis akan ada gowes bareng tanggal 29 Juni?"

Oh, aku langsung ingat, tiap Jumat akhir kumpulan klub-klub sepeda di Semarang mengadakan night ride bareng, yang sayangnya hampir tidak pernah aku ikuti karena tiap Jumat malam di rumah ada pengajian.

"Oh ya, tiap Jumat terakhir tiap bulan, kita mengadakan night ride bareng. Ayo datang saja ya?" kataku, berusaha ramah, sambil mengatasi rasa kaget tiba-tiba disapa orang.

(menjadi penggiat b2w kadang kita harus siap menjadi selebriti, haghaghag)

"Langsung datang ke Jalan Pahlawan ya Mba?" tanyanya yakin.

"Betul!" Langsung datang aja ke Jalan Pahlawan." jawabku.

"Baiklah. Kalau begitu sampai ketemu besok Jumat ya?" katanya.

"See ya there!" jawabku.

"Mbak Nana sepedanya apa?" tanyanya.

"Aku punya mtb dan seli." jawabku.

"Lha hari ini naik apa?" tanyanya.

"Hari ini kebetulan aku naik seli." jawabku.

"Oh, berarti Mbak Nana Komselis ya?"

"Hmmm ... kebetulan di Semarang, Komselis merupakan satu divisi di bawah Komunitas b2w Semarang, jadi tidak penting apakah seseorang gabung di b2w atau pun di Komselis. Meski seseorang naik seli, dia tetap saja bisa dianggap anggota komunitas b2w Semarang," jawabku panjang lebar. (emang penting ya? hahahaha ...)

"Sampai ketemu besok Jumat ya Mbak?" katanya.

"Welcome to bike to work Semarang," jawabku dengan gembira.

NAH! Seperti hasil diskusi di sarasehan b2w korwil Jateng - DIY, bagaimana menyepedakan masyarakat? Kita harus mulai dari diri sendiri! Kemudian menularkannya kepada orang lain.

McD 14.45 220612

aku dan Orange, dalam salah satu XC trip ke Banyumeneng

P.S.:
rada narsis dikit nih.
beberapa tahun lalu, waktu 'demam' b2w menggejala di Semarang, aku sempat diwawancarai beberapa jurnalis dari beberapa surat kabar lokal. Satu kali di 'mabes' b2w Semarang, aku bertemu dengan seseorang yang ingin gabung dengan b2w, kita ngobrol-ngobrol, sampai orang ini bertanya namaku.

"Nana," jawabku.

"Oh, mbak Nana Podungge yang diwawancarai surat kabar lokal itu ya? Waahhh ... senangnya ... akhirnya aku bertemu dengan orangnya langsung setelah hanya mengenal lewat surat kabar." katanya gembira.

gubraxxxx. wekekekekekeke ....

No comments: